BUO8GfroTfC7GfM0GSGiBUzl

Hari Bahasa Ibu Internasional 2021

Bahasa ibu atau bahasa asli mengalami ancaman kepunahan setiap harinya.

Menurut data Unesco, setiap dua minggu sebuah bahasa menghilang dengan membawa seluruh warisan budaya dan intelektual.

Setidaknya 43 persen dari sekitar 6.000 bahasa yang digunakan di dunia terancam punah.

Hanya beberapa ratus bahasa yang benar-benar diberi tempat dalam sistem pendidikan dan domain publik, dan kurang dari seratus bahasa digunakan di dunia digital.Keberadaan bahasa ibu dirampas oleh bahasa asing yang memfasilitasi serta menjamin perdagangan yang sukses dan meningkatkan ekonomi.

Masyarakat multibahasa dan multikultural hadir melalui bahasa mereka yang menyebarkan dan melestarikan pengetahuan dan budaya tradisional secara berkelanjutan.

Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati setiap tahun untuk mempromosikan keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa.

Awal mulanya

Melansir Indiana Express, Sabtu (20/2/2021), protes yang terjadi untuk menentang pemaksaan bahasa Urdu pada 21 Februari 1952 di Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) menjadi cikal bakal adanya Hari Bahasa Ibu Internasional.

Protes yang dilakukan oleh mahasiswa itu memunculkan gerakan bahasa Bengali di Bangladesh.

Mengutip Twitter Balai Bahasa, aksi itu dilakukan para mahasiswa dari Universitas Dhaka.

Mereka protes karena bahasa Urdu dideklarasikan sebagai bahasa resmi Pakistan.

Aksi demonstrasi tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya membuat Pakistan Timur memisahkan diri dan mendeklarasikan wilayahnya menjadi Bangladesh.

Inisiatif Hari Bahasa Ibu Internasional lahir dari seorang warga Bangladesh yang berkirim surat kepada Sekjen PBB Kofi Annan.

Dia meminta PBB melakukan tindakan penyelamatan terhadap bahasa-bahasa di dunia.

Harapannya adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa ibu atau bahasa pertama, dan melindungi warisan berharga dari bahasa dunia.Aksi demonstrasi tersebut berbuntut panjang hingga akhirnya membuat Pakistan Timur memisahkan diri dan mendeklarasikan wilayahnya menjadi Bangladesh.

Inisiatif Hari Bahasa Ibu Internasional lahir dari seorang warga Bangladesh yang berkirim surat kepada Sekjen PBB Kofi Annan.

Dia meminta PBB melakukan tindakan penyelamatan terhadap bahasa-bahasa di dunia.

Harapannya adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan bahasa ibu atau bahasa pertama, dan melindungi warisan berharga dari bahasa dunia.Pengakuan Unesco datang pada 1999 dan memproklamasikannya sebagai hari untuk mengamati dan merayakan bahasa asli di seluruh dunia.

Melansir laman UN atau Perserikatan Bangsa-Bangsa, Hari Bahasa Ibu Internasional dicanangkan oleh Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 17 November 1999.

Sidang Umum PBB menyambut baik proklamasi hari itu dalam resolusi 2002.

Pada 16 Mei 2007, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam resolusinya A/RES/61/266 menyerukan kepada negara-negara anggota untuk mempromosikan pelestarian dan perlindungan semua bahasa yang digunakan oleh masyarakat di dunia.

Dengan resolusi yang sama, Sidang Umum memproklamasikan 2008 sebagai Tahun Bahasa Internasional. Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati sejak 2000.

Komentar0

Type above and press Enter to search.