Ketika engkau mendadak menjadi peri kahyangan dengan napas Dewi-dewi surga
Dengan jemari, angin lembut di kaki-kaki pegunungan
Dengan rambut seperti hujan berselimut kabut di jalan-jalan pedesaan
Dengan mata seperti Cahya bintang
Dengan kulit seperti awan yang mempesona
Aku dengan apa harus mencintaimu kembali
Saat ini engkau hanya selangkah dariku
Tapi bahkan baumu pun tak lagi milikku
Ketika cinta kita bahkan tak sanggup menyelesaikan malam
Kupuji ku-sanjung dirimu setubuh langit
Tapi peri kahyangan nampaknya memang telah menyatu dengan tubuhmu
Seketika luruh satu-satu kenangan tepat di depan mataku
Setengah mati aku dibuatmu
Komentar0