Membiarkan kebodohan batin bisa membawa derita buat diri sendiri dan orang lain.
Dalam hidup ini kebodohan batin seperti kecemasan, ketidakpuasan, kemalasan, iri hati, merasa paling baik dan paling benar sering menghinggapi kita.
Orang yang bodoh batinnya sangat mudah dikenali terutama karena perilakunya yang cenderung kasar, merusak, mudah marah, banyak mengeluh dan mudah putus asa.
Orang berpendidikan dan orang yang cerdas tetapi masih melakukan hal-hal yang tidak baik dan merugikan orang lain termasuk orang bodoh yang batinnya kotor.
Mereka tahu yang benar tapi tidak sadar, dan tetap melakukan yang salah.
Batin mereka gelap penuh kotoran sehingga pandangannya tidak terang.
Dalam Beragama kesadaran perlu dilatih terus-menerus agar batin kita jernih dan berpandangan terang sehingga senantiasa sadar dan melakukan apa yang kita tahu benar dan baik.
Bila kesadaran kita tinggi, kita bisa mengendalikan diri dan kebijaksanaan kita bisa baik, dan tidak mudah emosi, tidak mudah marah-marah, tidak mudah kuatir, dsb.
Agama menunjukkan Jalan untuk melenyapkan seluruh kekotoran batin dengan mempraktikkan Jalan Mulia Berunsur Delapan yang terdiri dari : pandangan benar, pikiran benar, ucapan benar, perbuatan benar,
Mari kita pahami dan praktekkan Beragama dengan baik, meningkatkan kebijaksanaan, dan belajar melepas kebodohan batin serta keterikatan pada kebiasaan buruk, agar tidak terjadi akibat yang lebih buruk.
Tumbuhnya kebijaksanaan dalam diri kita berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Kekuatan kebijaksanaan dapat memberikan rasa nyaman, aman, dan menentramkan setiap orang yang ada di sekeliling kita.
Komentar0